Jumat, 25 Februari 2011

Kelebihan dan Kekurangan Struktur Beton

Beton bertulang merupakan material gabungan antara beton dan baja, yang banyak digunakan pada konstruksi di Indonesia. Material beton ini mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan dengan material bangunan lainnya :
  1. Lebih murah
  2. Mudah dibentuk sehingga material beton cocok digunakan untuk fungsi arsitektural (dapat dibentuk) dan struktural
  3. Ketahanan terhadap api adalah tinggi, dimana bangunan beton memiliki ketahanan terhadap api selama 1 – 3 jam tanpa harus dilindungi bahan tahan api  (untuk bangunan kayu dan baja harus dilindungi bahan tahan api untuk mencapai tingkat ketahanan yang sama).
  4. Mempunyai kekauan yang tinggi, dimana kekakuan dan massa yang lebih besar sehingga dapat mengurangi goyangan akibat angin dan getaran lantai (akibat pengaruh beban berjalan)
  5. Biaya perawatan yang rendah
  6. Materialnya mudah diperoleh, dimana Pasir, kerikil, semen, air dan fasilitas pencampuran beton mudah diperoleh dan baja tulangan lebih mudah dibawa ke lokasi konstruksi dibandingkan profil baja.
Namun adapun beberapa kekurangan beton dibandingkan material lainnya:
  1. Rawan akan retak
  2. Kekuatan tariknya rendah kira-kira 0,1 f’c kuat tekannya, dan jika tidak diberikan penulangan yang tepat akan terjadi retak
  3. Membutuhkan bekisting (form-work) dan perancah selama konstruksi, dimana diperlukannya bekisting (acuan) untuk membentuk penampang, diperlukannya sistem perancah untuk menahan beton yang belum mengeras hingga beton tersebut mencapai kekuatan yang memadai, biaya tambahan tenaga kerja dan material, yang tidak akan ada bilamana digunakan material bangunan lain seperti baja atau kayu
  4. Rasio kekuatan per unit volume relatif rendah
  5. Perubahan volume dengan bertambahnya waktu , Beton dan Baja mengalami perpendekan dan perpanjangan yang relatif sama akibat suhu, beton dapat mengalami susut, yang dapat menyebabkan defleksi tambahan dan keretakan, beton juga mengalami rangkak pada saat menahan  beban tetap, yang menyebabkan peningkatan defleksi seiring dengan bertambahnya waktu
Pada dasarnya beton merupakan material yang kuat akan tekan, namun lemah dalam menahan tarik. Oleh karena itu beton dapat mengalami retak jika beban yang dipikulnya menimbulkan tegangan tarik yang melebihi kekuatan tariknya. Pada beton bertulang, tulangan baja ditanam di dalam beton sedemikian rupa sehingga gaya tarik yang dibutuhkan untuk menahan momen pada penampang retak dapat dikempangkan pada tulangan baja. Maka untuk mengatasi kelemahan beton dalam menahan tarik maka ditambahkan tulangan baja pada bagian penampang beton yang berpotensi mengalami tarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar